Pengajaran Makna Kata di SMP
Pengertian Makna Kata
Makna kata digunakan dalam berbagai
bidang maupun konteks pemakaian. Aminuddin menyebutkan bahwa makna disejajarkan
pengertiannya dengan arti, gagasan, konsep, pernyataan, pesan, informasi,
maksud, firasat, isi dan pikiran (2011:50).
Pengertian Makna Dalam Pemakaian
Sehari-Hari
Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam
berbagai bidang maupun konteks pemakaian.Apakah pengertian khusus kata makna tersebut serta
perbadaannya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan.Sebab itu, sudah
sewajarnya bila makna juga sejajarnya pengertiannya dengan arti, gagasan,
konsep, pernyataan, pesan, informasi, maksud, firasat, isi, dan pikiran.Berbagai
pengertian itu begitu saja disejajarkan dengan kata makna karena keberadaanya
memang tidak pernah dikenali secara cermat dan dipilihkan secara tepat.
Dari sekian
banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti yang paling dekat pengertiannya
dengan makna.Meskipun dengan demikian, bukan berarti keduanya sinonim
mutlak.Disebut demikian karena arti adalah kata yang telah mencakup makna dan
pengertian (Kridalaksana, 1982: 15).Pengertian gagasan pada dasarnya memiliki
kesejajaran pengwertian dengan pikiran maupun ide.
Pendekatan Makna
Pendekatanmakna
yang akan diungkapkan di sini antara lain pendekatan yang dikemukakan oleh
Wittgenstein (1953) dan pendekatan yang dikemukakan Nida (1975). Wittgenstein
adalah tokoh pendekatan makna secara operasional (pendekatan yang dapat
menentukan tepat menentukan tepatnya makna sebuah makna, di dalam kalimat)
dalam bahasa Indonesia seperti apa :
1. Anak-anak pukul satu lekas pulang
2. Anak-anak pukul satu cepat pulang
Pada (1) lekas maknanya sama (sinonim) dengan cepat melalui tes subtitusi
(penyulihan). Contoh lain pada kalimat berikut sebab sinonim dengan karena
3)
Ia tidak pergi ke sekolah karena
sakit
4)
Ia tidak pergi ke sekolah sebab sakit
Hal
tersebut dibahas di dalam sinonim kata yang dapat saling menyulih ( sinonim
mutlak ).
Aspek Makna
Aspek
makna menurut Palmer (1976) dapat dipertimbangkan dari fungsi, dan dibedakan
atas :
1 Sense (pengertian)
Makna
pengertian disebut juga tema, yang melibatkan ide atau pesan yang
dimaksud.Didalam hal ini menyangkut tema pembicaan sehari-hari. Misalnya
tentang cuaca:
a. Hari hujan
b. Hari ini mendung
2 Feeling (perasaan)
Aspek
perasaan berhubungan dengan sikap pembicaraan dengan situasi
pembicaraan.Misalnya :
a. Turut berduka cita
b. Ikut bersedih
3
Tone (nada)
Aspek
makna nada adalah (sikap pembicara terhadap kawan bicara) atau dikatakan pula
sikap penyair atau penulis dalam pembaca.
a. Orang itu tidak tertarik tetapi
menarik
b. Kereta api dari yogya sudah
datang
c. Kereta api dari yogya sudah
datang
d.
Pergi !
4
Intension (tujuan)
Tujuan
atau maksud yang, baik yang didasari maupun tidak, akibat usaha dari
peningkatan.Apa yang kita ungkapkan didalam makna aspek tujuan memiliki maksud
tertentu. Misalnya : “penipu kau” tujuannya supaya kawan bicara mengubah
kelakuan (tindakan)yang tidak diinginkan.
Jenis Makna
Sesunggunya jenis atau tipe makna itu memang dapat dibedakan
berdasarkan beberapa criteria dan sudut pandang. Berdasarkan jenis semantiknya
dapat dibedakan antara makna leksikal dan makna gramatikal, berdasarkan ada
tidaknya referensi ada sebuah kata atau leksem dapat dibedakan adanya makna
referensial dan makna non referensial, berdasarkan ada tidaknya nilai pada
sebuah kata atau leksem dapat dibedakan adanya makna denotative dan makna
konotatif berdasarkan ketetapan maknanya dikenal adanya makna kata dan makna
istilah atau makna umum dan makna kusus. Lalu berdasarkan criteria lain atau
sudut pandangan lain dapat disebutkan adanya makna –makna asosiatif, kolokatif,
reflektif, idimatif, dan sebagainya.
1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari
bentuk.Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang
bermakna.Kalau leksikon kita samakan dengan kosa kata atau perpedaan kata, maka
leksem dapat kita persamakan dengan kata.Makna leksikal dapat diartikan sebagai
makna yang bersipat leksikon, bersipat leksem, atau bersipat kata.Umpanya kata
tikus makna leksikalnya adalah makna sebangsa binatang pangerat yang dapat
menyebabkan penyakit tipus. Makna ini tanpa jelas dalam kalimat tikus itu mati
diterkam kucing, atau dalam kalimat panen kali ini gagal akibat serangan hama
tikus. Kata tikus pada kedua kalimat itu jelas merujuk kepada ingatan tikus,
bukan kepada yang lain.
Makna leksikal biasanya dipertentangkan atau diokposisikan
dengan makna gramatiakal. Kalau makna leksikal itu berkenaan dengan makna
leksem atau kata yang sesuai dengan reflendnya maka makna gramatiakal ini
adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses
apikasi, proses redupikasi, dan proses komposisi. Contoh makna leksikal dan
gramantikal yang ada pada kalangan SMP :
1.
Tikus itu mati diterkam kucing (makna tikus adalah binatang yang menyebabkan
penyakit)makna leksikal
2.
Buku yang bermakna “sebuah buku yang bermakna”makna buku “
2. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang
menunjukkan adanya hubungan antara konsep dengan dunia kenyataan. Perbedaan makna denotatif dan
konotatif didasarkan pada ada atau tidak adanya “ nilai rasa” pada sebuah kata.
Setiap kata, terutama yang disebut kata penuh, yang mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu
mempunyai makna konotatif. Sebuah kata tersebut mempunyai makna konotatif
apabila kata itu mempunya “nilai rasa“,
baik positif maupun negatif. Makna denotatif sering juga disebut makna denotasional, dan makna
konseptual, atau makna konitife karena dilihat dari sudut yang lain pada
dasarnya sama dengan makna refensial sebab makna denotative ini lajim diberi
penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil obserpasi menurut
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainya.contoh
makna denotatif pada kalangan anak SMP adalah :
1.
Wira makan nasi
Kata makan
berarti memasukan sesuatu ke dalam mulut
Contoh makna
konotatif pada kalangan anak SMP adalah :
2. Trisna makan
hati dengan kijok
Kata makan
disini diartikan sebagai sakit hati